Pelaku Kampanye

Siapakah Pelaku Kampanye Itu?

Secara umum, siapa pun yang terlibat dalam menggagas, merancang, mengorganisasikan, dan menyampaikan pesan dalam sebuah kegiatan kampanye dapat disebut sebagai pelaku kampanye. Ini berarti kegiatan kampanye tidak dikerjakan oleh pelaku tunggal, tetapi oleh sebuah tim kerja. Zalmant dkk. (1982) membagi tim kerja kampanye (social change campaign) menjadi dua kelompok, yakni leaders (pemimpin-pemimpin atau tokoh-tokoh) dan supporters (pendukung di tingkat akar rumput). Dalam kelompok leaders terdapat koordinator pelaksana, penyandang dana, petugas administrasi kampanye, dan pelaksana teknis. Sementara dalam kelompok supporters terdapat petugas lapangan atau kader, penyumbang, dan simpatisan yang meramaikan acara kampanye.

Pengaruh Kredibilitas Sumber Terhadap Kampanye

Dalam kehidupan nyata di lingkungan masing-masing, setiap orang juga berperan sebagai sumber pesan atau komunikator bagi orang lain. Sebagai sumber informasi, seseorang harus peduli dengan kredibilitas dirinya sendiri.

Agar mengerti konsep kredibilitas sumber, kita harus melihat bahwa hal ini tidak selalu dimiliki oleh pembicara atau pelaku kampanye, tetapi bergantung pada persepsi khalayak yang dihadapi. Dalam istilah Rakhmat (2001), kredibilitas tidak secara inheren ada dalam diri komunikator. Sementara dengan analogi yang pas, Pearson & Nelson (1997) menyebut kredibilitas itu mirip dengan kecantikan, ia ada pada mata orang yang memandangnya.

Keterpercayaan (Trustworthiness)

Keterpercayaan berkaitan dengan penilaian khalayak bahwa sumber informasi dianggap tulus, jujur, bijak dan adil, objektif, memiliki integritas pribadi, serta memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Khalayak akan menilai apakah pelaku kampanye dapat dipercaya atau apakah secara moral mereka dapat diandalkan.

Menurut Johnston (1986), keterpercayaan atau kejujuran sumber banyak bergantung pada persepsi khalayak tentang maksud tindakan sumber. Jika khalayak menilai bahwa tindakan atau ucapan sumber didasari motif untuk mengambil keuntungan sepihak, ia akan menjadi kurang persuasif daripada sumber yang dipersepsi tidak memiliki kepentingan pribadi. Jadi, khalayak akan menolak pesan-pesan yang terlihat hanya mementingkan atau mengusakana kepentingan orang yang mengungkapkannya.

Keahlian (Expertise)

Faktor keahlian berhubungan dengan penilaian di mana sumber dianggap berpengetahuan, cerdas, berpengalaman, memiliki kewenangan tertentu, dan menguasai skill yang bisa diandalkan. 

Dalam konteks kampanye, keahlian pelaku kampanye di mata khalayak dapat mererntang dari kategori ahli hingga tidak akhli. Jika khalayak memersepsi komunikator sebagai orang yang ahli, mereka cenderung bersedia mendengarkan, mempelajari, dan menerima isi pesan yang disampaikan. Sebaliknya, bila komunikator dipandang tidak memiliki keahlian, khalayak akan mengabaikan pesan tersebut.

Daya Tarik Sumber (Attractiveness)

Daya tarik sumber termasuk variabel yang paling banyak dimanfaatkan oleh kalangan praktisi periklanan, kampanye politik, dan publi relations dalam mengefektifkan pesan-pesan yang mereka sampaikan. Secaara umum, konsep ini meliputi penampilan fisik dan identifikasi psikologis.

-Daya Tarik Fisik

Penampilan fisik seseorang akan memengaruhi bagaimana khalayak memersepsi sumber.

-Daya Tarik Psikologis

Sebagai tambahan dari karakteristik fisik, kita juga harus mempertimbangkan daya tarik psikologis. Salah satu komponen daya tarik psikologis adalah kesamaan. Dalam banyak hal, kemiripan antara pembicara dan khalayak dapat meningkatkan daya tarik yang membuat upaya persuasi menjadi lebih efektif.

Faktor Pendukung Lainnya

Pada 1973, McCroskey, Jensen, dan Valencia mengidentifikasi tiga faktor pendukung lainnya yang memengaruhi kredibilitas sumber, yaitu keterbukaam, ketenangan, kemampuan bersosialisasi, dan karisma. (Larson, 1992; Bettinghause, 1976).

Komentar

Postingan Populer